Rabu, 06 Juli 2011

PENGARUH HELENEISTIK TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM

Pengaruh Heleneistik terhadap Pendidikan Islam
            Istilah Helenisme adalah istilah modern yang diambil dari bahasa Yunani kuno hellenizein yang berarti “berbicara atau berkelakuan seperti orang Yunani” (to speak or make Greek).Helenisme Secara Umum: Istilah yang menunjuk kebudayaan yang merupakan gabungan antara budaya Yunani dan budaya Asia Kecil, Syiria, Mesopotamia, dan Mesir yang lebih tua.Sebelum pengaruh  heleneistik datang, orang-orang Islam bisa dikatakan sangat tertutup kepada ilmu pengetahuan lain. Karena pada masa itu, yang menjadi sorotan utama orang-orang Arab adalah ilmu agama. Hal ini ini dikarenakan ilmu agama lebih penting dari segalanya. Ketika orang-orang Arab mulai merasakan   bahwa ilmu agama sangat penting untuk dipelajari, maka mereka mulai membangun lembaga-lembaga  pendidikan yang mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada anaka-anak. Kita sebut saja Kuttab (maktab). Kuttab atau maktab adalah lembaga pendidikan dasar yang mengajarkan cara membaca dan menulis Al-Qur’an kepada anak-anak dan remaja1. Peranan kuttab dalam dunia pendidikan Islam sama pentingnya seperti sekolah dasar (SD) pada zaman sekarang. Dari lembaga pendidikan dasar inilah banyak anak-anak remaja yang mampu membaca dan menghafal al-Qur’an.
            Pengaruh Heleneistik terhadap pendidikan Islam mulai dirasakan pada abad ke 8 M. Budaya heleneisme membawa perubahan besar di dalam sejarah pendidikan Islam, khususnya  perubahan dalam bidang kurikulum pendidikan Islam. Lembaga pendidikan dasar (kuttab) yang semula tertutup pada ilmu-ilmu selain agama, kini mulai mengajarkan pengetahuan umum. Bahkan dalam perkembangan selanjutnya, lembaga-lembaga pendidikan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu lembaga pendidikan dasar yang mengajarkan ilmu pengetahuan agama saja dan lembaga pendidikan yang mengajarkan pengetahuan non agama atau umum.
 
            Sebenarnya, yang menyebabkan perkembangan pendidikan Islam dari pengaruh heleneisme adalah gencarnya perjemahan buku-buku filsafat yunani oleh orang-orang Islam pada masa itu, sehingga dari sebab itu mereka mulai mengkaji dan mempelajari ilmu-ilmu umum, seperti matematika, filsafat, aastronomi/ perbintangan, kedokteran dan lain sebagainya.
            Bukan hanya itu saja, ternyata akibat dari pengaruh budaya  helenesime ini, bukan hanya membuat umat Islam puas dengan mempelajari pemikiran-pemikiran Yunani, melainkan mendorong mereka untuk menghidupkan semangat intelektual Islam2. Setelah menguasai karya-karya Helleneisme, ilmuwan ilmuwan Islam mengadakan penelitian dan pengkajian lebih jauh sehingga mereka berhasil menemukan teori-teori baru di bidang ilmu pengetahuan dan filsafat yang belum ada pada masa sebelumnya3. Maka, dapat disimpulkan bahwa pemikiran-pemikiran yang mereka terjemahkan dari bangsa Yunani bukanlah hasil plagiat/jiplakan, tetapi  merupakan karya otentik ilmuwan-ilmuwan Islam. Intinya bahwa pengaruh Helleneistik membawa perubahan besar terhadap dunia pendidikan Islam bahkan di masa itu mampu membawa kepada zaman keemasan yang pernah dicatat dalam sejarah.
            Singkat kata, akibat dari pengaruh Helleneistik ini, lembaga pendidikan  Islam tidak hanya terpaku kepada pembelajaran dalam bidang agama saja, tetapi juga dalam bidang ilmu-ilmu yang bersifat umum, sehingga mampu membawa perubahan ke arah kegemilangan ilmu pengetahuan Islam pada masa itu. Dengan hal ini, maka orang-orang Islam bukan hanya orang yang unggul dalam bidang ilmu agama saja, tetapi juga unggul dalam pengetahuan umum bahkan mampu menghasilkan sebuah terori baru yang belum pernah ada sebelumnya . Hal ini bisa dibuktikan dengan munculnya para pakar atau ahli dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu dari kalangan muslim. Seperti Ibnu Sina4 yang terkenal dalam bidang kedokteran, bahkan teknik dan cara pengobatan beliau masih menjadi acuan dunia kedokteran barat dan timur. Selain itu juga , kita ketahui Al-Ghazali, Ibn Rusyd dan masih banyak lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar